Minggu, 09 Januari 2011

Pertumbuhan Penduduk Dan Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu dibandingkan waktu sebelumnya. Misalnya pertumbuhan penduduk Indonesia dari tahun 1995 ke tahun 2000 adalah perubahan jumlah penduduk Indonesia dari tahun 1995 sampai 2000. Indikator tingkat pertumbuhan penduduk sangat berguna untuk memprediksi jumlah penduduk di suatu wilayah atau negara dimasa yang akan datang. Dengan diketahuinya jumlah penduduk yang akan datang, diketahui pula kebutuhan dasar penduduk ini, tidak hanya di bidang sosial dan ekonomi tetapi juga di bidang politik misalnya mengenai jumlah pemilih untuk pemilu yang akan datang. Tetapi prediksi jumlah penduduk dengan cara seperti ini belum dapat menunjukkan karakteristik penduduk dimasa yang akan datang. Untuk itu diperlukan proyeksi penduduk menurut umur dan jenis kelamin yang membutuhkan data yang lebih rinci yakni mengenai tren fertilitas, mortalitas dan migrasi. Tingkat pertambahan penduduk dihitung berdasarkan persentase kenaikan relative atau persentase penurunan relative dari jumlah penduduk neto per tahun yang bersumber dari pertambahan alami dan migrasi internasional neto. Pertambahan alami adalah selisih antara jumlah kelahiran dengan jumlah kematian di suatu Negara (selisih antara fertilitas dengan mortalitas). Migrasi internasional neto adalah selisih antara jumlah penduduk yang beremigrasi dengan yang berimigrasi. Laju pertumbuhan penduduk Negara dunnia ketiga hamper sepenuhnya dihitung berdasarkan angka pertambahan alami. Total tingkat fertilitas atau total fertility rate adalah rata-rata jumlah anak yang akan dimiliki seorang wanita dengan mengasumsikan bahwa tingkat kelahiran saat ini tetap konstan selama masa produktif wanita tersebut.
Penyebab utama perbedaan laju pertumbuhan penduduk antara Negara-negara maju dan Negara-negara berkembang bertumpu pada perbedaan tingkat kelahiran. Kesenjangan tingkat kematian antara Negara-negara maju dan berkembang semakin lama semakin kecil. Penyebab utamanya adalah membaiknya kondisi kesehatan di seluruh Negara-negara dunia ketiga. Bagi kebanyakan Negara berkembang, tingkat kematian bayi telah mengalami penurunan besar selama beberapa decade terakhir sehingga harapan hidup menjadi lebih lama.


Komponen utama dalam consensus mengenai masalah kependudukan:

1.      Pertumbuhan penduduk bukan merupakan penyebab utama rendahnya taraf hidup masyarakat Perlu penelusuran sifat dasar tata ekonomi & sosial baik nasional maupun internasional.
2.      Persoalan penduduk bukan hanya jumlah tp kualitas hidup dan kesejahteraan material
3.      Namun, pertumbuhan penduduk yang cepat mendorong keterbelakangan. Masalah redistribusi spasial.

Konsekuensi negative yang muncul dari ledakan penduduk:
  1. Pendidikan, keluarga besar dengan pendapatan yang rendah memperkecil peluang orang tua untuk menyekolahkan anak-anaknya.
  2. Kesehatan, angka fertilitas yang tinggi beresiko tinggi terhadap kesehatan ibu dan anak.
  3. Ketersediaan bahan pangan, makin banyak jumlah penduduk maka kebutuhan akan pangan juga terus meningkat.
Tingkat kelahiran di kalangan penduduk miskin akan menurun apabila:
1.      Taraf pendidikan wanita meningkat.Kesempatan kerja bagi wanita di non pertanian meningkat.
2.      Penghasilan meningkat (kesempatan kerja menciptakan redistribusi pendapatan).
3.      Pelayanan kesehatan dan penyediaan gizi meningkat.
4.      Sistem jaminan dan tunjangan hari tua.
5.      Perluasan kesempatan dalam mendapatkan pendidikan

Kebijakan Negara untuk menangani masalah kependudukan;
  1. Mempengaruhi masyarakat untuk memilih pola keluarga kecil
  2. Melancarkan program KB
  3. Memanipulasi insentif dan disinsentif ekonomi untuk mengurangi jumlah anak per keluarga
  4. Mengalihkan urbanisasi dengan memperkecil kesenjangan ek dan sosial antara kota & desa
  5. Sanksi
  6. Menaikkan status ekonomi dan sosial wanita

Pertumbuhan penduduk itu perlu
Pertumbuhan penduduk itu bukan suatu masalah melainkan unsure penting dalam pembangunan ekonomi. Peran penduduk:
1. Pasar potensial
2. Sumber pasokan tenaga kerja
Pertumbuhan penduduk mempunyai hubungan yang positif dengan tingkat pendapatan perkapita, dimana semakin tinggi pendapatan perkapita maka tingkat kenaikan pendapatan nasional juga semakin tinggi. Hal ini disebabkan negara-negara yang memiliki pendapatan perkapita yang lebih tinggi akan memiliki tingkat tabungan yang lebih tinggi juga sehingga lebih banyak investasi dapat dilakukan. Tingkat investasi yang tinggi akan mendorong tercapainya pertumbuhan pendapatan agregat yang lebih tinggi pula. Akan tetapi, rendahnya tabungan-investasi masyarakat (sektor swasta) merupakan pusat atau faktor penyebab timbulnya dilema kemiskinan yang menghambat pertumbuhan ekonomi. Seperti telah diketahui hal ini karena rendahnya tingkat pendapatan dan karena adanya efek demonstrasi meniru tingkat konsumsi di negara-negara maju olah kelompok kaya yang sudah biasa menabung. Hambatan sosial utama dalam menaikkan taraf hidup masyarakat adalah jumlah penduduk yang sangat besar dan laju pertumbuhannya yang sangat cepat .
Pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan angkatan kerja secara tradisional dianggap sebagai salah satu factor positif yang memacu pertumbuhan ekonomi. Jumlah tenaga kerja yang lebih besar berarti akan menambah jumlah tenaga produktif, sedangkan pertumbuhan penduduk yang lebih besar berarti meningkatkan ukuran pasar domesticnya.
Dalam kondisi  tersebut, paling tidak terdapat delapan perbedaan penting yang mempengaruhi prospek pertumbuhan ekonomi dan syarat-syarat terlaksanya pembangunan ekonomi modern. Delapan perbedaan penting tersebut yaitu: 
1. Perbedaan dalam memperoleh keuntungan dari perdagangan internasional.
2. Kemampuan melakukan penelitian dan pengembangan dalam bidang ilmiah dan teknologi dasar.
3. Stabilitas dan fleksibilitas lembaga-lembaga politik dan sosial.
4. Perbedaan kekayaan alam yang dimiliki.
5. Perbedaan jumlah penduduk dan laju pertumbuhannya.
6. Serta kemampuan dalam menguasai IPTEK.
ocw.gunadarma.ac.id 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar